Siapa Para Penghuni Bumi Sebelum Adam?

"Ketika Allah Ta'ala telah menyempurnakan penciptaan langit dan bumi, mengokohkan gunung-gunung, menggerakkan angin, menciptakan binatang-binatang liar dan berbagai jenis burung di gunung-gunung itu maka buah-buahan mengering berguguran di atas tanah dan kemudian melahirkan rerumputan di permukaan tanah sampai bertumpuk-tumpuk."

Siapa Para Penghuni Bumi Sebelum Adam?
Ibnu 'Abbas RA berkata, "Ketika Allah Ta'ala telah menyempurnakan penciptaan langit dan bumi, mengokohkan gunung-gunung, menggerakkan angin, menciptakan binatang-binatang liar dan berbagai jenis burung di gunung-gunung itu maka buah-buahan mengering berguguran di atas tanah dan kemudian melahirkan rerumputan di permukaan tanah sampai bertumpuk-tumpuk."
(Simak juga: Sosok Azazil di Masa Pra Penciptaan Adam AS)

Pada saat itulah bumi mengadu kepada Tuhan-nya mengenai hal ini, maka Allah Ta'ala menciptakan darinya umat-umat yang banyak sekali dengan berbagai rupa dan jenis yang berlainan. Mereka adalah para Jin. Allah Ta'ala menciptakan mereka dari angin, kilat dan awan.


Siapa bangsa Jin itu?

Mereka adalah makhluk yang bernafas dan bergerak. Mereka tersebar bagaikan biji sawi karena jumlah mereka yang sangat banyak, sehingga memenuhi tanah datar, gunung dan seluruh wilayah bumi ini. Mereka menghuni permukaan bumi ini dalam jangka waktu yang Allah Ta'ala tentukan.
(Simak juga: Antara Iblis, Malaikat dan Manusia)
 
Diantara mereka ada yang berkulit putih, hitam, merah, kuning, belang dan loreng. Adapula yang tuli dan bisu. Juga ada yang tampan dan yang jelek, ada yang kuat dan yang lemah, ada perempuan dan laki-laki. Mereka kawin dan berketurunan. Mereka disebut Jin karena makhluk-makhluk ini tertutupi atau tersembunyi.

Ketika populasi mereka semakin bertambah sehingga bumi ini menjadi sempit karena jumlah mereka yang banyak, maka penderitaan makhluk-makhluk ini pun bertambah. Kemudian Allah Ta'ala mengirimkan kepada mereka angin topan. Yang pada akhirnya mereka binasa sampai tak tersisa kecuali hanya sebagian kecil dari mereka.
(Simak juga: Kekhawatiran Malaikat dan Bumi Atas Penciptaan Adam)

Para Jin ini adalah makhluk pertama yang mendirikan bangunan rumah, membelah bebatuan dan memburu burung-burung dan binatang-binatang liar. Mereka bertahan hidup dengan cara itu bertahun-tahun lamanya. Kemudian mereka saling berselisih sampai saling membunuh satu sama lainnya.

Peperangan mereka bukanlah dengan senjata melainkan dengan cara menahan musuh di dalam rumah sampai mati kelaparan dan kehausan. Ketika kelakuan rusak mereka bertambah parah, maka Allah Ta'ala mengirimkan kepada mereka sekelompok umat yang muncul dari laut. Badan mereka lebih besar dan menakjubkan daripada badan para jin, mereka adalah kaum Bun.

Kaum Bun - Hidup 182,5 Juta Tahun sebelum Adam AS

Kaum Bun adalah penghuni bumi ini selama 500 tahun, mereka menguasai bumi setelah dikuasai oleh kaum Jin. Bila menggunakan Rumus Konversi Waktu: 1 Hari (Akhirat) = 1000 Tahun (Dunia/bumi) atau ekivalen dengan 1 Tahun (akhirat) = ±365.000 Tahun (dunia/bumi). Maka waktu yang tercatat dalam Sejarah bumi adalah = 500 x 365 x 1000 = 182.500.000 tahun. Jadi kaum Bun menjadi penghuni bumi selama 182.500.000 tahun atau 182.5 juta tahun.

Kaum ini memerangi kaum jin sampai binasa dan tak tersisa dari mereka seorang pun. Kemudian mereka kawin dan mempunyai keturunan sampai jumlah mereka bertambah banyak dan memenuhi seluruh tempat di bumi ini. Maka salah seorang dari mereka menyelam ke dalam lapisan bumi yang ketujuh dan tinggal di lapisan bumi ini selama beberapa hari. Tak ada sebongkah tanah pun yang bisa menghalangi mereka.

Kaum ini adalah makhluk pertama yang menggali sumber air, membuat sungai dan mengalirkan air kepadanya dari mata air-mata air dan lautan. Mereka adalah makhluk pertama yang membuat gerobak-gerobak dan jembatan-jembatan di atas sungai, menangkap ikan di laut dan berburu binatang-binatang liar di sarang-sarangnya sehingga binatang-binatang itu punah tak tersisa baik yang berada di daratan maupun lautan.

Maka binatang-binatang ini mengadu kepada Allah Ta'ala mengenai mereka dan parahnya kerusakan yang mereka timbulkan. Maka Allah Ta'ala menciptakan Al Jaan - (kaum jin) atau (Banul Jaan)


Banul Jaan - Hidup 365 juta tahun sebelum Adam AS

Ibnu Abbas RA meriwayatkan bahwa yang dimaksud Jan di sini adalah sekumpulan jin yang berjenis kelamin laki-laki. Mereka terbagi dalam beberapa jenis yang beraneka ragam. Diantara mereka ada sekelompok umat yang bernama "Nahabur" dan "Nahamur." Umat-umat jin ini juga makan, minum dan melahirkan keturunan. Diantara mereka ada yang mu′min dan adapula yang kafir. Kakek moyang mereka adalah Iblis terkutuk.

Menurut suatu riwayat bahwa Allah Ta'ala menjadikan para Malaikat sebagai penduduk langit dan para Jin sebagai penduduk bumi. Ketika binatang-binatang liar dan burung-burung merasa terganggu dengan tingkah laku Jin dan Bun maka Allah Ta'ala menciptakan "Jan" sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya. Setelah menciptakan "Jan", Allah Ta'ala menempatkan mereka di bumi.

Pada saat mereka menghuni bumi berkuranglah populasi Bun sehingga Jan atau Banul Jan dapat mennguasai mereka dan membinasakannya sampai tak tersisa. Maka tinggallah 'Jan' di bumi, mereka kawin dan berketurunan sampai memenuhi bumi ini. Kemudian timbullah perasaan iri dan dengki diantara mereka yang mendatangkan pertumpahan darah. Mereka saling berbuat kekacauan. 


Bumi mengadukan hal ini kepada Allah Ta'ala. Maka pada saat itu, Allah Ta'ala mengirimkan kepada mereka, tentara yang beranggotakan para Malaikat yang disertai oleh Iblis bernama ′Azazil.

'Azazil adalah pimpinan seluruh Malaikat 


Pasukan ini mengusir Jan dari bumi dan mereka lari menuju perbukitan dan tinggal di sana. Ada juga yang mengatakan mereka dihancurkan dengan 'dilempari' dengan batu/meteor hingga berkeping-keping.

Jadilah Iblis merebut bumi dari kekuasaan mereka. Kala itu Iblis masih menyembah kepada Allah Ta'ala, baik ketika ia hidup di bumi dan di langit. Namun selanjutnya, ia merasa takjub pada diri sendiri sehingga kesombongan merasukinya. Maka Allah Ta'ala ingin mencampakkan kesombongan yang ada di dalam hatinya, lalu Allah Ta'ala berfirman, ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:

"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Allah Ta'ala berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Qs. Al Baqarah (2): 30)


Adapun jawaban Malaikat, yang dimaksud "...orang yang akan membuat kerusakan di bumi dan menumpahkan darah." adalah Jin, Bun atau Banul Jan. Mereka ini sesungguhnya telah membuat kerusakan di muka bumi dan menumpahkan darah.

Dalam Kitab Qishash al Anbiya′, Ibnu Katsir menyampaikan :
Qatadah mengatakan, "Mereka menyaksikan kehidupan Jin (Jan dan Bun atau dalam kitab Badaiuz Zuhur , Jan disebut Banul Jan) sebelum kehidupan Adam as."


Abdullah bin Umar r.hum. mengatakan, "1.000 (Seribu) tahun sebelum penciptaan Adam AS bangsa jin telah melakukan "pertumpahan darah". Kemudian Allah Azza wa Jalla mengutus sepasukan Malaikat dan kemudian jin-jin itu diusir menuju ke daerah pesisir/samudra."

Hal yang sama juga dikemukakan oleh Ibnu Abbas r.a.dan Al Hasan.
Ada juga yang mengatakan, "Yaitu setelah diperlihatkan kepada para Malaikat (Harut dan Marut) itu isi kitab Lauhul Mahfûdz." Demikian yang diriwayatkan Ibnu Abi Hatim dari Abu Ja′far Al Baqir. Dan ada juga yang mengatakan, "Karena mereka telah mengetahui bahwasanya tidak diciptakan dari bumi ini melainkan orang yang mempunyai karakter seperti itu."


Selanjutnya : Manis Dan Pahitnya Awal Kehidupan Adam Menjadi Penghuni Bumi


Topik Terkait
1) Sosok Azazil Di Masa Pra Penciptaan Adam AS
2) Azazil, Kekasih Allah Di Masa Itu...
3) Kekhawatiran Malaikat dan Bumi Atas Penciptaan Adam
4) Antara Iblis, Malaikat dan Manusia
5) Rayuan Iblis Kala Bulan Madu Adam dan Hawa

6) Siapa Penghuni Bumi Sebelum Adam
7) Awal Kehidupan Adam Sebagai Penghuni Bumi
8) Kehidupan Adam Dan Hawa di Bumi


jumrahonline | jumrah.com