International Islamic Expo: Spirit Kolaborasi

Menyambut International Islamic Expo 2015 yang digelar di Jakarta convention Center, pada 13 - 15 November 2015, apa saja yang akan kita temukan di eksibisi itu. Untuk mendengar lebih jelas perhelatan eksibisi itu, redaksi Jumrah Online menemui Anggito Abimanyu, Chairman International Islamic Expo di kediamannya.

International Islamic Expo: Spirit Kolaborasi
Menyambut International Islamic Expo 2015 yang digelar di Jakarta Convention Center, pada 13 - 15 November 2015, apa saja yang akan kita temukan  di eksibisi itu. Untuk mendengar lebih jelas perhelatan eksibisi itu, redaksi Jumrah Online menemui Anggito Abimanyu, Chairman International Islamic Expo di kediamannya.

Berikut petikan perbincangan kami:


Pak Anggito, sebentar lagi akan segera digelar International Islamic Expo 2015, bisa Anda jelaskan apa saja yang akan kita lihat disana?


Di eksibisi ini akan memperkenalkan Haji Khusus dan Umrah kepada para travel untuk menyambut musim Umrah 1437 Hijryah ini, dengan semangat yang baru. Semangat mengkolaborasi semua stakeholder yang terlibat pelaksanaan Haji, Umrah dan Wisata Islami. (Simak: International Islamic expo, Video on 2015)

Saya mendorong mereka baik, regulator, operator (para pebisnis travel) untuk lebih profesional, lebih care kepada para jamaahnya. Karena Indonesia memiliki jamaah terbesar di dunia, saya menghimbau mereka berbisnis secara displin dengan tata kelola yang baik sesuai aturan-aturan yang berlaku.

Saya kira ini momentum yang baik untuk membangun kolaborasi, apalagi Anda pernah menjadi bagian dari regulator. Bagaimana menurut Anda?

Saya optimis, meskipun bukan sebagai wakil pemerintah, tetapi saya turut menghimbau kepada semua pihak untuk membangun kerjasama dengan baik. Namun ada beberapa hal yang perlu kita sikapi dengan tegas. Salah satunya adalah, larangan bekerja sama dengan travel-travel yang tidak berijin. Dan yang tak kalah penting, agar travel-travel provider visa tidak menjual visa kepada travel-travel tidak berijin.

Selain itu agar asosiasi-asosiasi terkait, terus menerus memantau masalah yang seperti ini. Mereka harus memperbarui informasi dan mempublikasikan hanya travel-travel yang berijin. Memperbarui semua data sekaligus rekam jejak mereka, bahkan berapa jumlah jamaah mereka.

Ya, dibuatlah semua menjadi lebih transparan. Saya melihat beberapa travel membuat program-program yang secara online untuk lebih transparan. Jadi yang lain harus juga melakukannya.

Pemerintah sebagai regulator, apakah belum cukup tegas menyikapi masalah yang ada selama ini. Menurut Anda bagaimana?

Inilah maksud saya, agar Kementeri Agama pun memperkuat dalam hal perijinannya, mengevaluasi adanya ijin-ijin yang sudah kedaluwarsa. Dan berani tegas memberi sanksi pada mereka, bila melakukan pelanggaran-pelanggaran.

Jadi saya pikir semua pihak harus bekerja lebih optimal. Dan itu lebih baik dari pada pemerintah sebagi regulatir melakukan penyelenggaraan Umrah sendiri, seperti penyelenggaran Haji. Pemerintah bukan sebagai operator, tetapi fokus pada regulasi dan pengawasan, serta perlindungan terhadap para jamaah.

Kedepan, dalam kacamata ekonomi, saya berharap kita bisa lebih intens bekerjasama dengan pihak swasta untuk berbagai peluang bisnis dan investasi, karena umrah ini sebetulnya disamping ibadah juga ada kegiatan wisata. Misalnya, ziarah Islam ke Jazirah Arab, Mesir, Turki, Eropa, bahkan China dan sebagainya.

Apakah yang Anda maksudkan dalam eksibisi itu pun akan mempromosikan wisata Islam di dalam negeri?

Benar, jadi dalam eksibisi ini, kita tak hanya memperkenalkan Haji Khusus dan Umrah saja, tetapi juga mensosialisasikan Islamic Tourism. Sejak tahun lalu, saya sudah mempromosikan Islamic tourism dalam negeri (inbound).

Kita mengundang investor-investor untuk tujuan wisata islam ke Indonesia. Bisa ke makam Wali songo, Masjid-masjid yang didirikan oleh mereka, di Jakarta, Demak, Padang, Lombok, saya pikir Indonesia ini banyak sekali situs-situs Islam yang berpotensi menjadi objek wisata Islam.

Tetapi, situs-situs islami di Indonesia apakah sudah siap menerima kedatangan 'tamu istimewa'?

Ya, memang labelnya belum ada. Tetapi kan, saat ini mulai tumbuh kesadaran di masyarakat mengenai peninggalan kebudayaan Islam di Indonesia, itu bisa menjadi program 'islamic tourism'. Untuk itu kita harus mempersiapkan diri membuat mereka datang. Saya lihat potensinya luar biasa, meskipun banyak yang perlu dibenahi di sana sini.

Khususnya travel-travel luar, kalau ini situs-situs itu dipamerkan di eksibisi ini, saya yakin akan membawa dampak ekonomi bagi Indonesia di masa mendatang. Kita sudah mengundang perusahaan jasa dari Arab Saudi, baik hotel, katering, penerbangan untuk membantu mempromosikan 'Peninggalan Kebudayaan Islam' yang ada di Indonesia. Ini akan membantu mereka membawa wisatawan dari sana menuju kemari.

Jadi sebenarnya, apa yang menjadi tujuan eksibisi tersebut?

Di sini kita mempertemukan para investor, travel, calon jemaah. Di situ pula calon jamaah bisa langsung memilih travel yang diminati, mendaftarkan diri, berkonsultasi mengenai manasiknya, memilih rombongan, memilih jadwal untuk berangkat Umrah dan bertransaksi. Jadi semua itu One stop Service'.

Nah nantinya perbankan juga bisa memanfaatkan transaksi di sana, saya minta untuk untuk membantu transaksi secara elektronik. Pihak perbankan dalam hal ini Asbisndo (Asosiasi Perbankan Indnoesia) akan memanfaatkan even itu.

Jadi semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan umrah akan berkumpul disana dalam konteks ekonomi untuk merealisasikan musim umrah 1427 Hijriyah ini.

Wawancara Erwin E Ananto dan Tim Jumrahonline

 
Rekan pembaca, bila anda membutuhkan informasi mengenai International Islamic Expo 2015. Silakan klik disini. 

.
Talkshow bersama para nara sumber:

- Anggito Abimanyu Chairman Alia Convex(Sesi 01)
- Direktur Bisnis BRI Syariah Pardiman(Sesi 01)
- SE VP Bank Syariah Mandiri Muhammad Busthami (Sesi 02)
- Direktur Bisnis BNI Syariah Imam Teguh Saptono (Sesi 03)
(Untuk menyimaknya klik masing-masing banner di bawah ini)
  
..
...